JAKARTA--Manusia tidak akan luput dari kesalahan. Sebab itu, Allah memberikan anugerah berupa pintu maaf kepada manusia-manusia pendosa sebagai rasa sayang Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya. Demikian intisari Tausyiah, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama, RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar di hadapan para Jamaah Zikir Nasional Republika yang berlangsung di Masjid Agung, At-Tin, Jakarta, Kamis (31/12).
Dalam tausyiahnya, Prof. Dr. Nasaruddin Umar menyatakan rasa sayang Allah kepada manusia begitu kentara pada makna pembuka surat yang selalu diawali dengan bismillah (dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). "Tak ada yang seindah pembuka surat bismillahirrahmaannirrahim. "Ini pertanda Allah lebih dominan sebagai pencipta dan penyayang bukan penghukum dan penyiksa," tuturnya.
Selain itu, tambahnya, simbol rasa sayang Allah juga diberikan pada manusia melalui institusi taubat, sebuah institusi yang hanya ada pada manusia. Diakhir tausyiahnya, umar berpesan agar umat senantiasa bezikir. Sebab dalam zikir, manusia bisa mengintrospeksi dirinya dalam untaian kata-kata nan indah.by admin
0 komentar:
Posting Komentar